Kamis, 18 April 2013

Tunda UN, KEMENDIKBUD Jamin tak ada Kebocoran Soal

JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh menjamin, keterlambatan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013 di 11 provinsi Indonesia bagian tengah tidak akan berimbas pada kebocoran soal. Perbedaan pelaksanaan UN antara 11 provinsi dan 22 provinsi tidak akan menimbulkan kebocoran soal.
"Setiap bagian/wilayah, soalnya berbeda. Bukan sekadar tukar-menukar nomor soal. Tapi benar-benar berbeda," ujar M Nuh dalam Jumpa Pers UN 2013 di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (14/4/2013).

Meski berbeda, kata M Nuh, bentuk soal UN tidak terlepas dari kisi-kisi UN yang diberikan oleh Kemendikbud. "Kisi-kisi tidak boleh diabaikan. Tidak mungkin pakai kisi-kisi berbeda. Dan kisi-kisi tahun ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya tidak jauh berbeda. Sejak dulu seperti itu," urainya.

Pendapat serupa turut diungkapkan Anggota BSNP Jemari Mardapi. Dia menegaskan, soal antar zona akan berbeda. Namun, tingkat kesulitan soal dii masing-masing zona akan sama.

"Untuk tahun ini perlu kami sampaikan, soal sama sekali tapi kisi-kisinya sama. Distribusi tingkat kesulitan antar zona sama. Sudah diteliti oleh pihak perguruan tinggi.

Soal terasa lebih sulit karena tidak belajar, mudah karena kebetulan dipelajari," papar Jemari.

Ke-11 propinsi yang mengalami pergeseran jadwal UN tersebut meliputi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Jumlah siswa yang tercatat di Indonesia bagian tengah sekira 1,1 juta siswa yang tersebar dalam 3.601 SMA dan MA serta 1.508 SMK. Mundurnya jadwal UN SMA hanya terjadi di 11 provinsi tersebut. Sementara 22 provinsi lain akan tetap melaksanakan UN sesuai jadwal, yakni 15-18 April 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar