Kamis, 18 April 2013

KEMENDIKBUD Tak Menyangka, UN Bakalan Seperit ini

JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengaku bertanggung jawab atas penundanaan pelaksanaan ujian nasional untuk SMA/SMK sederajat di 11 provinsi. Ia tak menyangka permasalahan UN akan menjadi seperti sekarang karena sejak awal ia mendapat laporan positif.

"Saya pribadi tidak mengira dan menyangka karena laporan yang selalu saya terima, 'Siap. Siap'. Kalau Ghalia (PT Ghalia Indonesia Printing) ditanya juga jawabannya, 'Siap, siap'. Katanya sesuai jadwal," kata Nuh seusai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (16/4/2013).

Nuh menuturkan, dirinya baru menerima informasi adanya masalah di percetakan Ghalia empat hari sebelum UN dilaksanakan. Ada dua opsi ketika itu, yakni menunda UN secara nasional atau hanya di 11 provinsi yang menjadi wilayah tanggung jawab Ghalia. Karena naskah soal UN setiap zona berbeda, diputuskan hanya 11 provinsi mengalami penundaan UN menjadi Kamis (18/4/2013).

"Katanya (Ghalia) terlambat menerima bahan soalnya. Saya tidak yakin karena dia pun sudah kontrak bersedia. Perusahaan lain bisa. Kecuali dari enam perusahaan (pemenang tender), dua atau tiga enggak bisa. Ini dari enam itu, hanya dia sendiri enggak bisa menyelesaikan tepat waktu," ujar Nuh. Nuh mengatakan,

Kemdikbud tengah menginvestigasi secara menyeluruh, mengapa hal itu bisa terjadi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga sudah menginstruksikan hal itu. Kemdikbud akan melihat proses lelang hingga penentuan pemenang lelang serta kepanitiaan. Nuh memastikan tidak akan ada lagi penundaan pelaksanaan UN pada Kamis nanti. Ia juga memastikan UN tingkat SMP dan SD atau sederajat dapat dilaksanakan sesuai jadwal.



kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar